Sabtu, 12 Maret 2016

Bisnis itu Mudah, Ayo Melangkah


Penamasmus, Semakin bertambah pertemuannya, semakin menarik dan menantang pula materi yang ada di dalamnya. Pada tugas Komunitas Menulis Online hari ini adalah tugas yang menarik dan menantang karena tugas ini adalah awal menjadi penulis yang menjadikan sebagai sebuah buku. Apakah tugasnya? Yakni membuat tulisan sebanyak 3 halaman (1000 kata) di lembar word. Langsung saja pada pembahasan mengenai tugas untuk materi ke-empat saja ya sahabat. Pada tugas ini akan melanjutkan pembahasan dari materi non fiksi dari ide yang sudah masmus kerjakan sebelumnya. Untuk menginformasikan isi tugas itu masmus akan nyuplik dari outline nya saja yang cukup mewakili materi di tugas ke-3 tersebut. Cekidot di materi selanjutnya .. :D
Pada materi ini masmus mengambil ide dengan sebuah tema besar berjudul “bisnis” dari pengalamannya akan menuliskan beberapa kali dalam mengawali dan bertahan dalam menjalankan bisnisnya. Disini ada terdapat beberapa bab yang isinya adalah tentang bagaimana memulai berbisnis, menceritakan tentang jatuh bangunnya masmus dalam menjalankan bisnis. Hingga berhasil meraih omzet puluhan juta per bulan. Semuanya butuh proses sama halnya dalam menulis, butuh proses untuk menjadi penulis dan salah satu proses untuk menjadi penulis adalah bergabung dengan komunitas menulis online (KMO). Oke, untuk tugas ini akan mengantar sahabat pena menuju materi pertama yakni tips dan trik bagaimana cara memulai berbisnis.
Bagaimana sih cara memulai berbisnis
Dari para pengunjung penamasmus, apakah banyak diantara visitor ini berkeinginan menjadi pebisnis? Lalu, jika berkeinginan menjadi pebisnis, bagaimana cara sahabat pena untuk memulai bisnis? Mudah kan? Oh, ternyata ada yang bilang susah. Susahnya dimana? Yuk, kita diskusi bareng dan masmus akan sedikit berbagi kisah dan cerita tentang pengalaman masmus untuk memulai dan mengembangkan bisnis di kala muda.
Bisnis itu mudah, ayo melangkah. Sebuah tagline menarik bagi masmus ketika memulai berbisnis. Memudahkan apa yang sulit dan meniadakan yang sulit dalam berbisnis. Sesimpel itu, tidak perlu ribet dalam menjalankan bisnis. Dari sini masmus akan kasih tips dan trik bagaimana cara memulai berbisnis supaya bisnis tersebut bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan dapat menjelaskan dan mencerahkan sahabat pena untuk berani memulai dalam berbisnis sehingga bukan sekedar wacana saja.
Baik, sekarang menuju pada tips dan trik tersendiri untuk berani memulai dan mengawali bisnis. Sudah siap untuk mengikuti tips dan trik selanjutnya? Yuk, kita simak bareng-bareng :
Realistis
Pernahkah kita membuat bisnis itu realistis? Yang visioner? Juaauuh di puluhan tahun kedepan? Dari beberapa diantara kita mungkin pernah. Tapi sempatkah mengevaluasi bahwa terkadang impian yang visioner itu membuat kita berulang-ulang untuk memulai berbisnis? Contoh kasusnya seperti ini :
“Saya punya rencana untuk membuat bisnis dengan impian mempunyai ribuan pegawai. Bisnis saya nnti berupa konveksi dengan order ribuan tiap pekannya. Wah, bahagia sekali.” Ujar sang pemimpi
“Tapi ditahun keberapa saya bisa mewujudkan itu? Mungkin ditahun ke-10 saya bisa meraihnya. Tapi apakah mungkin saya bisa mewujudkannya? Sepertinya tidak mungkin dan saya tidak siap dengan harus menunggu 10 tahun kedepan baru mendapat pegawai ribuan” sang pemimpi mulai melemah.
Kasus seperti ini selalu muncul bagi para pebisnis pemula untuk memulai bisnis, selalu muncul pernyataan yang melemahkan rencana bisnis yang akan dimulai dan dikembangkannya. Adakah yang punya pengalaman sama seperti ini? Lalu, apa yang harus kita lakukan agar bisnis kita bisa berjalan?
Segera mulai berbisnis tanpa memikirkan hal yang lainnya. Bisnis itu mudah, ayo melangkah. Masmus kasih contoh lagi untuk mengawali bisnis dari pengalamannya sendiri :
Memulai bisnis counter pulsa mobile, banyak yang bilang bisnis ini bisnis yang tidak menguntungkan karena kerugiannya lebih besar. Kerugiannya ini didapat dari customer yang tidak membayar. Pasti banyak yang mengalami hal ini. Tapi dalam kenyataannya ketika pernyataan-pernyataan yang melemahkan itu, jadikan sebagai evaluasi agar tidak terulang kembali pada bisnis yang akan kita jalankan nanti.
Untuk memulai bisnis counter pulsa mobile, hanya satu langkah yaitu datang ke counter pulsa untuk menjadi agen pulsa. Modal hanya Rp 200.000,- setelah itu kita menjadi agen pulsa. Bagaimana dengan tantangan yang ada didepan seperti customer yang hutang pulsa? Ingat, seorang pebisnis bukanlah seorang penakut. Seorang pebisnis bukanlah seorang yang lalai dalam mengingatkan. Seorang pebisnis adalah seseorang yang solusi oriented. Berorientasi pada solusi. Bukan pada pernyataan yang melemahkan diri sendiri. Segera mulai bisnis secara realistis dari modal yang dipunya tanpa berfikir untuk mengeluarkan pernyataan yang melemahkan kita untuk memulai berbisnis.
Bagaimana? Sepakatkah? Masmus yakin, sekarang sahabat pena jauh lebih siap untuk memulai bisnis. Semangat gengs. Bisnis itu mudah, ayo melangkah !
Perbudak diri sendiri
Banyak dari kita ketika akan memulai berbisnis mempunyai bayangan menjadi bos, mempunyai bayangan sebagai manager, mempunyai bayangan sebagai seorang direktur dengan 5 perusahaan. Bagus, bagus banget jika punya bayangan seperti itu. Tapi apakah kita sadar dan paham bahwa mereka yang menjadi seorang bos, manajer dan direktur dulu saat mengawali bisnisnya dimulai dari bawah? Biasanya banyak pebisnis pemula yang abai dan lalai tentang mereka yang sedang sukses di puncak kejayaannya pernah memperbudak diri sendiri dengan menjadi pegawai di perusahaan yang sekarang ia pimpin.
Tidak secepat dan semudah itu untuk menjadi bos di perusahaan yang dibangun, justru pemikiran yang salah ketika mengawali proses bisnis langsung diawali dengan menjadi bos karena disitu akan mempunyai banyak kelemahan. Perbudak diri sendiri menjadi seorang pegawai akan membawa dan mengantarkan kita menjadi bos besar yang paham tentang apa yang akan dikerjakan oleh perusahaan. Contoh :
Masmus mempunyai bisnis konveksi tapi tidak bisa menjahit namun semangat utk mengembangkan bisnis konveksi sangatlah tinggi. Apa yang perlu dilakukan? Yakni, mencoba untuk memahami proses yang terjadi di sistem konveksi yang dimulai dari pembelian kain, pemotongan kain, proses sablon dan bordir, menjahit hingga finishing. Nah, dari sini masmus memperbudak dirinya sendiri sebagai seseorang yang harus dan wajib bisa menyelesaikan dan menjalankan sistem yang terjadi di konveksi. Tidak semuanya dikerjakan oleh penjahit, minimal masmus harus paham sistem yang terbentuk. Quality control harus dipahami oleh masmus agar hasilnya terpuaskan ketika sampai di tangan customer.
Jual kelebihannya, bukan harganya
Customer segment memang banyak sekali, ada yang berfokus pada harga yang murah ada yang berfokus pada kualitas dan ada yang berfokus pada diantara harga murah dan kualitas bagus. Tips dan trik yang ingin masmus sampaikan berkaitan dengan bisnis yang akan dijalankan adalah tingkatkan kualitas dan pahami kelebihannya jangan berfokus pada harganya karena ketika orang paham kalau kualitas dan kelebihannya sangat bagus, harga berapapun akan dibeli. Sejatinya customer akan terbagi dan menyesuaikan dengan product yang akan dijual. Jangan pernah khawatir, Berapapun harganya asal kualitasnya bagus akan dibeli oleh customer yang mid-high. Tidak percaya? Coba saja cek harga-harga mobil, mulai dari yang murah hingga mahal juga ada. Bahkan yang mahal seharga 5 miliar pun tetap akan dibeli oleh seorang miliarder, yang dijual bukan harganya tapi kualitas dan kelebihannya.
Action
Bisnis itu mudah, ayo melangkah ! ACTION !

Ayo melangkah !! jalankan bisnis kita akan meringis omzet milyaran akan kita dapatkan ! 
Read More

Selasa, 01 Maret 2016

Belajar Hidup dari Nenek 70 Tahun

Penamasmus, dalam perjalanan hidup ini selalu menjumpai sosok-sosok yang menginspirasi yang ada di lingkungan sekitar kita. Sosok yang menginspirasi itu selalu ada di sekitar kita jika kita mau untuk mencoba mendekati mereka. Bahkan sosok inspiratif itu selalu datang pada orang-orang yang mempunyai kondisi ekonomi yang lemah.

Banyak diantara kita yang masih merendahkan orang-orang yang berada dibawah kita secara kondisi ekonomi. Sudah waktunya introspeksi diri, termasuk diri saya pribadi ketika memandang orang yang berada di bawah garis kemiskinan.

Rutinitas masmus selalu melewati Perjalanan Klampis pada pagi hari sekitar pukul 09.00. Perjalanan dari klampis dilanjutkan terus hingga mendekati lampu merah dan disitu terdapat seorang nenek yang sedang menjual koran. Setiap hari saat masmus lewat klampis selalu ada nenek yang jual koran tersebut.

Lalu masmus sempatkan untuk sekedar ngobrol-ngobrol dengan seorang nenek yang sering berjualan koran di lampu merah tersebut.Alhamdulillah bisa ketemuan sama nenek itu namun tidak lagi di lampu merah, nenek itu sedang duduk-duduk di depan ruko seperti yang nampak pada foto tersebut.

dan terjadilah percakapan seperti berikut :

Masmus : "waduuh, mbaah panas nggeeh. kulo tumbas korane mbah"
Nenek : "Limang ewu nak"
Masmus : (Wah, saya belum tanya harganya sudah dikasih tau harganya aja nih) "ooh, nggeh mbah. niki yetrone. amet nggeh"
Nenek : "yo yo nak"
Masmus: "Kok tasik sadean koran mbah, umure pinten mbah saniki ?"
Nenek : "Gawe ko&*@%&#"
Masmus : (Waduh, kok jawabnya gitu? sepertinya ada yang aneh nih) "ooh, nggeh nggeh. Kulo waos2 rumiyen nggeh mbah"
(saya pun mengambil foto tanpa sepengetahuan nenek krn takut tersinggung)

Karena waktu yang sudah mepet, akhirnya masmus pun menyudahi perbincangan dengan nenek. Dari perbincangan yang sebentar itu, masmus mendapatkan sebuah pelajaran banyak hal dan bisa dikatakan nenek ini adalah seorang sosok yang menginspirasi masmus dalam menjalani hidup ini.

Di usianya yang senja, nenek masih bersedia, rela panas2an untuk jual koran.Sebuah pekerjaan yang menyita tenaga cukup banyak. Masmus salut dengan nenek ini karena tidak memilih mengemis sebagai profesinya. Usia beliau berumur 70-an dengan pendengarannya yang kurang masih mau saja untuk berjualan koran demi mencukupi kebutuhan hidupnya. Lantas bagaimana dengan kita ?

Nenek ini ibarat peperangan masmus berasa ditembak tak berdaya karena perjuangan masmus masih jauh seperti beliau. Mudah-mudahan kisah ini bisa memotivasi masmus dan sahabat pena untuk menjalani hidupnya. mudah-mudahan juga mempunyai semangat, kerja keras, tidak mudah putus asa dan tidak bergantung pada orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan tetap tebarkan kebermanfaatan untuk orang-orang yang ada di sekitar. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.


Repost dari artikel tahun 2014, pengalaman pribadi.

fb masmus | tw masmus | ig masmus | penamasmus
Read More

Senin, 29 Februari 2016

Samijali, Oleh-oleh khas Dolly yang telah Ekspor ke Luar Negeri

Penamasmus, Tahun 2014 kancah Internasional telah ramai dengan berita penutupan eks lokalisasi Dolly yang merupakan prostitusi terbesar se-Asia Tenggara. Prostitusi tersohor di kancah internasional tersebut memanas dalam dunia internasional dikarenakan adanya rumor penutupan eks lokalisasi dolly oleh walikota Surabaya, Tri Risma Harini. Isu penutupan eks lokalisasi dolly semakin gencar dan terasa panas saat mendekati bulan juni. Pro dan kontra selalu muncul dalam sebuah keputusan yang berkaitan dengan dolly. Maklum, di kawasan ini terjadi perputaran uang sebesar 2M daam sehari dikarenakan memang besarnya wisma-wisma, cafe, karaoke, dan lain-lain. Dengan penuh keberanian pada tanggal 18 Juni 2014 eks lokalisasi dolly telah dinyatakan ditutup secara deklarasi di Gedung Islamic Center.

Setelah ditutup, penghasilan bagi warga dolly sangat berdampak. Contohnya bu dwi dan bu yayuk selaku penjual warung di putat jaya IVA, biasanya berpenghasilan 200-400rb per hari kini nyaris tidak bisa mendapatkan penghasilan seperti dulu. Bahkan hanya berpenghasilan 200-400rb dalam satu bulan. Bu Dar yang mempunyai kos-kosan, dulu banyak mbak-mbak PSK yang nyewa kos namun sekarang kos nya kosong. bu saropah yang punya jasa laundry dengan mempunyai 4 pegawai karena saking banyaknya orderan yang masuk namun kini hanya bisa mencuci pakaiannya sendiri dan warga dekat sana sehingga semua pegawai dirumahkan dan tinggal suami dan bu saropah sendiri yang mencuci pakaian.

Dari data yang didapat ternyata 90% PSK, mucikari dan perangkat prostitusi lainnya itu berasal dari luar kota surabaya. Jadi tersisa hanya 10% nya saja yang asli surabaya yang bertempat tinggal di kawasan dolly. Penjual nasi, laundry, kos-kosan, kontrak dan tempat parkir merupakan ladang basah yang menjadi bisnis menjanjikan ketika prostitusi tersebut bergentayangan. Kini dolly sudah ditutup, para ibu-ibu beralih profesi untuk membuat usaha yang dinamakan Samijali - Samiler Jarak Dolly. Samijali merupakan kerupuk yang berbahan dasar singkong.

Kerupuk samijali ini dimulai sejak bulan april 2014 dan bertahan hingga sekarang. Pada awalnya, samiler ini berbentuk lingkaran besar seperti pedagang kerupuk samiler yang berseliweran di jalan raya. Namun berkat dampingan Gerakan Melukis Harapan (GMH) samijali telah diinovasikan menjadi kerupuk samijali modern yang digunting kecil-kecil dengan kemasan menarik berupa half voil packaging. Samijali diketuai oleh Bu dwi dan terdapat pembinanya yakni pak Slamet selaku Ketua RT di kampungnya.

Samijali dan Gerakan Melukis Harapan melalui bidang ekonominya melakukan pemasaran via online maupun offline. Menggencarkan publikasi melalui media sosial yang dipunyai oleh semua volunteer GMH Batch 1 dan 2 untuk mempromosikan tentang Kerupuk Samijali. Al hasil samijali berhasil meraih omzet tertinggi di angka 9 juta sekian. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sesuatu hal jika dikerjakan secara bersama-sama maka akan membawa dampak perubahan yang berarti. Terbukti dapat melejitkan omzet yang diraih oleh binaan GMH, Samijali. 

Saking gencarnya publikasi tentang samijali dan semangat perubahan yang terjadi di dalamnya, tanpa disangka ternyata samijali telah berhasil di ekspor ke belanda dan korea selatan. Ini masih jauh dari target keberhasilan karena dari program pendampingan yang dilakukan GMH banyak orang-orang yang ingin bergabung di samijali. Konsekuensinya adalah dari segi penghasilan atau laba samijali dibagi ke banyak orang. Sehingga yang didapat per orang masih bernilai kecil. Semoga keistiqomahan para pegiat usaha di kampung samijali tetap terjaga hingga samijali menjadi besar, home industry dan bisa menghabiskan samijali dengan ukuran 1.000pcs/hari .

fb masmus | tw masmus | ig masmus | penamasmus


Read More

Minggu, 28 Februari 2016

Rugi dalam Berbisnis Memacu untuk Memperbaiki Bisnis


Penamasmus, dalam berbisnis akan berjalan 3 kemungkinan. kalau nggak untung ya rugi kalo gak keduanya ya balik modal atau pek pok. Pengalaman yang baru masmus rasakan adalah mengalami kerugian dalam menjalani proses bisnis. Jumlah kerugian total yang dirasakan oleh masmus berkisar di angka 30-40 juta. Namun pada kerugian tersebut terdapat sebuah proses dan hikmah menarik yang dialami oleh masmus ketika mendapati kerugian dalam menjalankan bisnisnya. Sungguh ada hikmah di balik setiap peristiwa. Apa saja hikmah tersebut :

1. Menjadi Pekerja Keras
Ini masmus rasakan ketika menjalani bisnis di bidang konveksi , dalam dunia profesionalisme terdapat kontrak antara supplier dengan customer. Bergerak di bidang konveksi adalah kerjanya sesuai dengan deadline yang telah disepakati di awal. Namun kondisi konveksi tidaklah selalu lancar dan mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja konveksi yakni tukang potong, tukang patrun, tukang jahit, tukang sablon, tukang bordir (baik manual ataupun bordir komputer), finishing hingga pengemasan. 

Ketika ada deadline mepet, yang hari ini harus dikirm dan selesai, kondisi di konveksi ternyata masih tidak sesuai dengan yang diharapkan customer namun customer bersih keras utk mengirimnya hari itu juga. Akhirnya, semua element yang terlibat didalamnya pun terlibat hingga kerja lembur. Memaksakan diri ini untuk menjadi pekerja keras dan berdampak pada pemikiran kita bahwa "saya adalah pekerja keras".

2. Menjadi Orang yang Solutif
Dalam kondisi terjepit, deadline mepet yang seharusnya selesai namun belum bisa selesai dikarenakan beberapa hal. Menuntut masmus untuk segera mencari solusi dari kondisi bisnis yang terjadi. Solusi yang difikirkan haruslah mempunyai kemungkinan terburuk dengan mempertimbangkan kerugian untuk sebuah bisnis yang paling kecil.

3. Belajar Lobbying ke Customer
Belajar dari dunia konveksi pengalaman 2-3 tahun bergelut dengan konveksi, mengajak masmus untuk belajar lobbying ke customer. Kasus yang sering terjadi adalah kemoloran deadline yang masih bisa di lobby. Biasanya ada juga customer yang minta untuk segera diselesaikan namun ketika barang sudah ready eeh ternyata uang pelunasan dari customer masih belum siap. Akhirnya yang dilakukan adalah melobby customer agar segera melunasinya supaya barang segera diambil dan perputaran uang yang terjadi di konveksi bisa berjalan dengan lancar.

4. Belajar Memanajemen Penghasilan
Kalau dari pengalaman tentang mengatur kas keluar dan masuk dalam sebuah bisnis, masmus belajar banyak pada bisnis tentang pulsa. Menjadi server pulsa mobile di kampus dulu jadi peluang bisnis yang besar. Mempermudah customer utk mendapatkan pelayanan jual beli pulsa. Uang sudah terkumpul namun dikarenakan aktivitas yang padat hingga 

5. Belajar Memanajemen Waktu
Berkembangnya bisnis dan keinginan untuk menambah bisnis di usia muda sangatlah rentan terjadi. Ternyata ini yang masmus rasakan. Melihat sebuah peluang, ambil dan jalankan bisnis tersebut. Namun dengan seiringnya berjalannya waktu dan lingkungan yang bisa diajak diskusi untuk menjalankan bisnis. Perlu untuk menentukan 1 bisnis yang menjadi core bisnisnya, bisnis lainnya bisa dijadikan sebagai sampingan. Dalam bisnis diperlukan fokus, maka jika tidak bisa fokus atau memanajemen waktu dengan baik akan berdampak pada perkembangan bisnis yang terjadi. cepat atau lambat, melampaui target atau cuma sekedar jalan dan mampu bersaing atau cuma ala kadarnya. Owner bisnis lah yang menentukan hal tersebut.

Inilah yang bisa masmus bagi dengan pengalamannya yang bergerak di bidang bisnis. Mudah-mudahan bermanfaat dan mempunyai motivasi dalam membangun bisnis yang sedang berjalan atau dijalankan. Termasuk sebagi motivasi dalam diri ini.

fb masmus | tw masmus | ig masmus | penamasmus
Read More

Kamis, 25 Februari 2016

Menulis itu Mudah, Kenapa Sulit Melangkah?

Halo sahabat pena, sebuah sebutan bagi yang berkunjung di blog penamasmus. Izinkan penulis untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu karena ini merupakan postingan pertama di blog yang sangat baru ini. Boleh ya? terima kasih jika diperbolehkan... :D

Nama penulis adalah Mustofa Sam, nama panggungya banyak yang manggil cak mus atau mas mus. Kalau nama lengkapnya Mustofa Syahid Amirul Mukmin. Aktivitas sekarang ini menjalankan bisnis yang bergerak di bidang clothing dan aktif pemberdayaan sosial di eks lokalisasi dolly. Kalau di blog ini, karena yang berkunjung adalah masyarakat Indonesia dan luar negeri yang bisa berbahasa Indonesia, sahabat pena bisa manggil masmus aja. Ada aktivitas baru yang sedang masmus ikuti nih, yakni bergabung di Komunitas Menulis Online.

Pada artikel ini masmus akan menjelaskan "menulis itu mudah, kenapa sulit melangkah?" Masmus akan bercerita tentang pengalaman bagaimana cara masmus memulai itu menulis sehingga bisa menyimpulkan bahwa menulis itu mudah, kenapa sulit melangkah?  menarik untuk mengetahuinya lebih lanjut? baik, simak ulasan berikut ini ya sahabat.

Masmus mengawali menulis sebenarnya secara terpaksa dan memaksakan diri. Pada waktu itu masmus mempunyai komunitas bernama Inspiring Youth Educators (IYE) yang punya kegiatan yang cukup banyak namun tidak terdokumentasikan secara baik melalui sebuah rangkaian cerita. Kegiatan-kegiatan itu hanya terdokumentasikan melalui foto saja, tidak lebih. Lalu, masmus berfikir jika seandainya kegiatan-kegiatan IYE ini tidak terdokumentasikan secara baik, maka kenang-kenangan itu hanya tinggal sebuah cerita namun tidak tertuliskan. Saya pun awalnya tidak bisa menulis dan ketika dihadapkan oleh selembar kertas dan pena awalnya bingung mau menulis dari mana dan apa yang ditulis.

Pada akhirnya yang dilakukan masmus menanamkan prinsip "menulislah sekarang juga!" dan ketika itu dilakukan tulisannya pun sudah jadi. Tidak perlu memperdulikan hasilnya, yang penting jadi dulu aja. Menurut masmus menulis yang baik belajar dari pengalaman dan seringnya menulis jadi kalau tidak terlalu sering menulis bisa dibilang kekayaan literasinya berkurang. Ini adalah tulisan masmus yang tayang pertama kali di blog dengan judul Melalui SYC 2013 Kembangkan Pendidikan dan Kreativitas

Mengawali menulis sejak Oktober 2013, tulisan masmus disitu masih gratul-gratul alias belum terarah dan jelas. Tips dan trik yang masmus dapatkan ketika mengikuti KMO adalah harus mengizinkan diri sendiri sebagai seorang penulis layaknya seorang dokter yang sadar bahwa dirinya adalah seorang dokter dan layaknya seorang polisi yang sadar bahwa dirinya adalah seorang polisi. 

Dalam mengawali tersebut, tidak peduli apa kata orang yang penting sudah jadi dan punya karya tulis tersebut. Terus menerus dilatih hingga jadi profesional seorang penulis. Dari pengalaman masmus ini, pada intinya adalah berangkat dari pikiran negatif "emang aku bisa nulis", "kayaknya aku gak bisa nulis", "entar, tulisanku jelek kalau dibaca orang" dan pemikiran-pemikiran sejenis yang lainnya. Ingat, itu hanya pemikiran awal yang belum tentu kebenarannya. Lalu, apa yang perlu dilakukan? segera bilang pada diri sendiri untuk mengizinkan bahwa diri saya adalah seorang penulis lalu mulailah untuk menulis dan rasakan kemudahan menulis. 

Menulislah secara terus menerus hingga dibukukan dan tulisan yang telah menjadi buku adalah sebuah ilmu yang bermanfaat. Sahabat, ketahuilah bahwa ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak pernah putus. Melalui blog ini masmus mohon doa restu kepada sahabat pena supaya bisa menggapai impiannya untuk menerbitkan buku. 

Salam hangat dari saya, terima kasih atas kunjungan sahabat. Berikut ini masmus sertakan link medsos, ayo kita jalin persaudaraan dimanapun para sahabat pena berada.

fb masmus | ig masmus | tw masmus | pena masmus
Read More

About Me

Masmus merupakan sebuah sapaan dari sang penulis bernama Mustofa Sam, saat ini sedang menjalankan bisnis di clothing bernama CDR Indonesia dan aktif pemberdayaan masyarakat di eks lokalisasi dolly bersama Gerakan Melukis Harapan (GMH).

Popular Posts