Minggu, 28 Februari 2016

Rugi dalam Berbisnis Memacu untuk Memperbaiki Bisnis


Penamasmus, dalam berbisnis akan berjalan 3 kemungkinan. kalau nggak untung ya rugi kalo gak keduanya ya balik modal atau pek pok. Pengalaman yang baru masmus rasakan adalah mengalami kerugian dalam menjalani proses bisnis. Jumlah kerugian total yang dirasakan oleh masmus berkisar di angka 30-40 juta. Namun pada kerugian tersebut terdapat sebuah proses dan hikmah menarik yang dialami oleh masmus ketika mendapati kerugian dalam menjalankan bisnisnya. Sungguh ada hikmah di balik setiap peristiwa. Apa saja hikmah tersebut :

1. Menjadi Pekerja Keras
Ini masmus rasakan ketika menjalani bisnis di bidang konveksi , dalam dunia profesionalisme terdapat kontrak antara supplier dengan customer. Bergerak di bidang konveksi adalah kerjanya sesuai dengan deadline yang telah disepakati di awal. Namun kondisi konveksi tidaklah selalu lancar dan mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja konveksi yakni tukang potong, tukang patrun, tukang jahit, tukang sablon, tukang bordir (baik manual ataupun bordir komputer), finishing hingga pengemasan. 

Ketika ada deadline mepet, yang hari ini harus dikirm dan selesai, kondisi di konveksi ternyata masih tidak sesuai dengan yang diharapkan customer namun customer bersih keras utk mengirimnya hari itu juga. Akhirnya, semua element yang terlibat didalamnya pun terlibat hingga kerja lembur. Memaksakan diri ini untuk menjadi pekerja keras dan berdampak pada pemikiran kita bahwa "saya adalah pekerja keras".

2. Menjadi Orang yang Solutif
Dalam kondisi terjepit, deadline mepet yang seharusnya selesai namun belum bisa selesai dikarenakan beberapa hal. Menuntut masmus untuk segera mencari solusi dari kondisi bisnis yang terjadi. Solusi yang difikirkan haruslah mempunyai kemungkinan terburuk dengan mempertimbangkan kerugian untuk sebuah bisnis yang paling kecil.

3. Belajar Lobbying ke Customer
Belajar dari dunia konveksi pengalaman 2-3 tahun bergelut dengan konveksi, mengajak masmus untuk belajar lobbying ke customer. Kasus yang sering terjadi adalah kemoloran deadline yang masih bisa di lobby. Biasanya ada juga customer yang minta untuk segera diselesaikan namun ketika barang sudah ready eeh ternyata uang pelunasan dari customer masih belum siap. Akhirnya yang dilakukan adalah melobby customer agar segera melunasinya supaya barang segera diambil dan perputaran uang yang terjadi di konveksi bisa berjalan dengan lancar.

4. Belajar Memanajemen Penghasilan
Kalau dari pengalaman tentang mengatur kas keluar dan masuk dalam sebuah bisnis, masmus belajar banyak pada bisnis tentang pulsa. Menjadi server pulsa mobile di kampus dulu jadi peluang bisnis yang besar. Mempermudah customer utk mendapatkan pelayanan jual beli pulsa. Uang sudah terkumpul namun dikarenakan aktivitas yang padat hingga 

5. Belajar Memanajemen Waktu
Berkembangnya bisnis dan keinginan untuk menambah bisnis di usia muda sangatlah rentan terjadi. Ternyata ini yang masmus rasakan. Melihat sebuah peluang, ambil dan jalankan bisnis tersebut. Namun dengan seiringnya berjalannya waktu dan lingkungan yang bisa diajak diskusi untuk menjalankan bisnis. Perlu untuk menentukan 1 bisnis yang menjadi core bisnisnya, bisnis lainnya bisa dijadikan sebagai sampingan. Dalam bisnis diperlukan fokus, maka jika tidak bisa fokus atau memanajemen waktu dengan baik akan berdampak pada perkembangan bisnis yang terjadi. cepat atau lambat, melampaui target atau cuma sekedar jalan dan mampu bersaing atau cuma ala kadarnya. Owner bisnis lah yang menentukan hal tersebut.

Inilah yang bisa masmus bagi dengan pengalamannya yang bergerak di bidang bisnis. Mudah-mudahan bermanfaat dan mempunyai motivasi dalam membangun bisnis yang sedang berjalan atau dijalankan. Termasuk sebagi motivasi dalam diri ini.

fb masmus | tw masmus | ig masmus | penamasmus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Masmus merupakan sebuah sapaan dari sang penulis bernama Mustofa Sam, saat ini sedang menjalankan bisnis di clothing bernama CDR Indonesia dan aktif pemberdayaan masyarakat di eks lokalisasi dolly bersama Gerakan Melukis Harapan (GMH).

Popular Posts